Video Analytics
Video Analytics merupakan kemampuan sistem menganalisa data video secara otomatis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Video Analytics mengandalkan input data berupa video yang akan dianalisis, semakin baik kualitas video yang diinput, bisa berdampak juga pada semakin baiknya kualitas hasil analisisnya.
Video Analytics dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam domain seperti dalam kesehatan, otomotif, keamanan, transportasi, keselamatan dan termasuk juga dalam domain hiburan.
Setiap Video Analytics bekerja dengan konsep yang sama namun dengan output yang berbeda-beda, ini tergantung kepada produsen aplikasinya.
Berdasarkan gambar di atas, terdapat 3 point utama mengenai alur dari Video Analytics, yaitu Input, Proses dan Output.
- Input : pada Video Analytics, Input berupa video yang biasanya diambil dari perangkat seperti CCTV dan sebagainya.
- Proses : input dikirim ke mainconsole untuk diproses. Dalam proses ini, langkah awalnya adalah video dipecah perframe, setiap framenya diproses sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diinginkan oleh produsen. Setelah semua frame diproses, frame disatukan kembali menjadi video baru yang sudah dapat memberikan informasi kepada user.
- Output : video baru hasil dari mainconsole dapat ditampilkan ke beberapa perangkat yang terhubung dengan mainconsole seperti pada aplikasi desktop, pada web server maupun pada mobile app.
Berikut contoh pengaplikasian dari Video Analytics:
Gambar di atas merupakan contoh Video Analytics dalam domain transportasi, yaitu Intelligence Transport System. Adapun alur Video Analytics sesuai dengan 3 point utama yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai berikut:
Sistem akan menerima input berupa data video dari sebuah kamera pengawas lalu lintas
Video yang telah diinput, dipecah perframenya. Setiap frame diproses untuk dapat membedakan mana objek kendaraan dan mana yang bukan. Setelah berhasil dideteksi, ketika ada kendaraan yang melanggar lalu lintas pada frame tertentu, maka akan dideteksi sebagai pelanggaran dan sistem akan menghitung pelanggaran tersebut. Setelah semua frame diproses, frame disatukan kembali menjadi video baru.
Video baru dapat disimpan atau ditampilkan pada monitor pengawasan atau pada perangkat-perangkat tertentu yang telah terhubung dengan main console.
Contoh selanjutnya dari pengaplikasian Video Analytics adalah People Counting dan Crowd Detection. Pengaplikasian ini dapat digunakan pada suatu perusahaan seperti pusat perbelanjaan dan lain sebagainya, untuk dapat mengambil suatu tindakan guna meningkatkan aspek tertentu pada perusahaannya. Misalkan:
- Pada sudut-sudut atau area tertentu, sistem mendeteksinya sebagai tempat kerumunan yang lebih ramai, maka manajer dapat menaikkan atau menyesuaikan biaya sewa toko.
- Jika sistem menginformasikan bahwa pengunjung lebih ramai pada awal bulan daripada akhir bulan, maka manajer dapat mengambil tindakan yang tepat untuk kasus tersebut.
Comments
Post a Comment